Kekuatan sebuah bangunan amat tergantung pada seberapa kuat pondasi bangunan tersebut. Karena pondasi yang kuat dan kokoh adalah penentu dari berdirinya sebuah bangunan. Tidak hanya membuat bangunan tegak dalam jangka waktu yang lama, kekuatan sebuah pondasi bisa mengantisipasi bangunan dari bencana alam seperti gempa. Setelah membaca artikel ini, kamu akan mendapat informasi baru mengenai apa saja jenis-jenis pondasi yang umum digunakan dalam berbagai proyek pembangunan. Tanpa basa-basi lagi, mari kita bahas satu persatu.
Secara garis besar, pondasi terbagi menjadi dua: pondasi dalam dan pondasi dangkal. Pondasi dangkal dan pondasi dalam mempunyai beberapa perbedaan. Sumber perbedaan utama antara pondasi dalam dan pondasi dangkal adalah definisi, kedalaman pondasi, biaya, kelayakan, mekanisme perpindahan beban, kelebihan, kekurangan, jenis, dan lain-lain.
Pondasi dalam adalah struktur bawah yang berfungsi meneruskan beban konstruksi ke lapisan tanah keras yang berada jauh di bawah permukaan tanah.
Jika letak kedalaman pondasi jika diukur dari muka tanah adalah lebih dari 10x lebar pondasi (DfB > 10), maka pondasi tersebut bisa dikatakan sebagai pondasi dalam.
Pondasi dalam digunakan jika dasar tanah sebaga tempat perletakan pondasi tidak memiliki daya dukung yang memadai terhadap beban di atasnya, misalnya pada kasus beban bangunan yang besar, atau kondisi dasar tanah yang letaknya sangat dalam. Dibawah inijenis-jenis pondasi dalam.
Dilansir dari Wikiversity, pondasi tiang pancang adalah sebuah bagian struktural dari sebuah bangunan yang membagi tekanan gravitasi secara merata pada tanah dan berfungsi agar bangunan yang dibangun bisa menjadi kuat dan berdiri dengan kokoh.
Ilustrasi pondasi tiang pancang, sumber: pengadaan.web.id
Pondasi bored pile adalah pondasi tiang yang pemasangannya dilakukan dengan mengebor tanah lebih dahulu. Jenis pondasi bored pile banyak digunakan pada proyek konstruksi. Pelaksanaan pondasi bored pile yang dipilih disesuaikan dengan jenis tanah, kondisi medan serta metode konstruksi yang terpilih.
Pondasi Dinding Diafragma (Pondasi Piers): pondasi untuk meneruskan beban struktural yang dibuat dengan menggunakan penggalian dalam. Setelah itu, struktur pondasi Piers dipasangkan bersamaan ke dalam galian. Pondasi Tiang Pancang: pondasi ini biasnaya menggunakan beton sebagai bahan dasarnya.
Pondasi sumuran adalah salah satu pilihan jenis pondasi yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai medan yang tidak biasa. Dikutip dari Wikipedia, pondasi sumuran adalah sebuah teknik konstruksi pondasi yang dibuat membentuk kolom dan dibuat sedemikian rupa agar air yang berada di dalamnya bisa dipompa keluar dengan mudah.
Pondasi dangkal merupakan pondasi dengan kedalaman maksimum 3 meter. Pondasi dangkal digunakan untuk bangunan yang tidak terlalu tinggi serta mempunyai keadaan tanah yang keras untuk menahan beban bangunan yang akan ditopangnya.
Pondasi dangkal merupakan pondasi dengan kedalaman maksimum 3 meter. Pondasi dangkal digunakan untuk bangunan yang tidak terlalu tinggi serta mempunyai keadaan tanah yang keras untuk menahan beban bangunan yang akan ditopangnya.
Pembuatan pondasi memanjang, sumber: ikons.id
Pondasi raft adalah salah satu jenis pondasi gedung bertingkat yang sekarang sudah banyak digunakan di pulau Jawa. Pondasi ini termasuk jenis pondasi dangkal yang berbentuk plat yang sangat lebar dan masif dengan ketebalan tertentu.
Pondasi setempat biasanya dipilih untuk mendukung beban titik seperti kolom praktis, tiang kayu pada rumah sederhana, atau pada titik kolom struktural. Contoh pondasi setempat yang biasa digunakan diantaranya pondasi umpak batu kali yang diterapkan untuk rumah sederhana.
Sesuai dengan namanya, Pondasi Sarang Laba-Laba adalah pondasi dangkal kaku yang memiliki desain meyerupai sarang laba-laba. Pondasi Sarang Laba-laba sendiri ditemukan pada tahun 1976 oleh Ir. Ryantori dan (Alm) Ir. Sutjipto, serta sudah didaftarkan paten pada tahun 1979.
Ilustrasi pondasi sarang laba-laba, sumber: docplayer.info
Pondasi Tapak digunakan untuk menggunakan titik individual. Biasanya, pondasi seperti ini dibuat dalam bentuk lingkaran, persegi, maupun persegi panjang. Selain itu, pondasi ini terdiri dari lapisan beton yang sama juga seragam.
Demikianlah 10 macam jenis pondasi yang biasa digunakan dalam proyek kontruksi. Dengan mengetahui perbedaannya, kamu akan bisa memilih pondasi yang tepat untuk proyek bangunanmu.
Dilansir dari berbagai sumber.