Dinding Penahan Tanah (Retaining Walls): Pengertian, Jenis dan Fungsinya

Pengertian Dinding Penahan Tanah

Apakah kamu pernah berpikir bagaimana sebuah bangunan bisa tegak dengan kokoh di lahan yang miring, lahan yang miring rawan akan terjadinya  longsor. Membangun rumah di daerah lereng yang tanahnya tidak stabil tidak sama dengan membangun rumah di lahan yang datar. Agar menciptakan bangunan yang stabil dan memiliki kekuatan yang optimal, maka konstruksi membutuhkan dinding penahan tanah atau kerap kali disebut dengan retaining wall. Dinding penahan tanah adalah suatu struktur teknik yang dibuat untuk menstabilkan dan menahan tekanan tanah di daerah miring yang mana akan berguna untuk mencegah terjadinya pelongsoran tanah atau erosi.

Struktur penahan tanah atau retaining wall ini biasanya dibuat dari berbagai material seperti batu kali, beton, kayu, dan gabion ( jaring kawat yang diisi dengan batu kali). Slain itu, dinding penahan tanah juga dilengkapi dengan sistem drainase untuk mencegah air terperangkap di belakangnya sehingga menyebabkan kelembaban pada salah satu sisi dinding yang menyebabkan dinding mengalami erosi karena terkikis air.

Fungsi Dinding Penahan Tanah

Dinding penahan tanah diaplikasikan dalam berbagai pembangunan infrastruktur seperti pembangunan jalan raya, pembangunan jembatan, pembangunan gedung, dan pembangunan infrastruktur lainnya.

2 Jenis Dinding Penahan Tanah

Terdapat beberapa jenis dinding penahan tanah sesuai dengan kebutuhannya, antara lain :

Gabion

Gabion atau bronjong, adalah kawat baja yang dianyam membentuk sangkar yang dilapisi seng.Kemudian d dalamnya diisi dengan batu kali berukuran besar, kadang juga dicampurkan dengan beton atau pasir. Gabion berfngsi untuk mencegah erosi. Tak hanya untuk retaining wall, gabion juga sering digunakan untuk pembangunan jalan, aplikasi militer, dan lanskap.

Dinding Kantilever

Struktuk penahan tanah kantilever ini paling umum digunakan. Dinding ini terbuat dari beton bertulang. Fungsi Dinding Penahan Kantilever untuk menahan tanah pada kemiringan yang lebih besar dari perkiraan alaminya, biasanya pada posisi vertikal atau mendekati vertikal.

Nah, demikian sedikit info tentang retaining wall, kamu bisa menerapkannya saat hendak membangun di lahan yang miring untuk mencegah terjadinya longsor. Sekian artikel kali ini, nantikan artikel selanjutnya 🙂